Waktu ku Terlalu Berharga
"Jika dia membuat seorang
wanita menua dalam penantian yang panjang dan tidak pasti, apakah itu bentuk
cinta? Jangan menunggu laki-laki yang tidak menghormati umur wanita, yang
membiarkannya menua tanpa kejelasan" - Mario Teguh
Kalimat MT membuatku tersadar dari penantian panjang yang tak berujung. Telah aku ikhlaskan hatiku untuk kau miliki, mempercayaimu atas dasar cinta. Menghabiskan waktuku untuk tertawa dan mengukir cerita. Namun kini aku mengerti itu semua tidak cukup, tidak pernah cukup untuk naik ke level hubungan yang selanjutnya.
Waktu demi waktu, bulan demi bulan silih berganti. Tapi semuanya tetap sama, tak ada yang berubah. Seperti jalan ditempat. Mungkinkah aku harus tetap disini? Ataukah aku harus pergi untuk kembali mencari?
Ibarat berjalan ditempat, menghabiskan waktu dengan sia-sia. Sementara menua adalah hal yang pasti terjadi. Lalu, apakah harapan ini akan menjadi kenyataan? atau hanya sekedar angan? Aku bukan terobsesi untuk cepat nikah tapi, aku ingin cepat menyempurnakan separuh agamaku.
Mungkin ini adalah titik dimana aku merasa lelah menunggu, jika kamu ingin tau.. Menunggu bukanlah suatu hal yang mudah, didalamnya ada "umur", yaaa.. umur yang terbuang begitu saja tanpa ada kepastian dan kejelasan. Ngga ada yang lebih mahal dari umur, kenapa? karena umur tidak bisa kembali, tidak bisa dirubah dan menua itu adalah satu kepastian. Sudah banyak perempuan yang terluka karena terlalu lama menunggu, mungkin aku salah satu diantaranya. Dan sudah banyak lelaki yang kecewa karena terlalu lama membuat keputusan. semoga kamu bukan salah satu diantaranya.
Hayalan dan harapanku sudah lama sampai disana, disebuah pelaminan. Hari dimana janji suci diantara kita di ikrarkan. Harapan itulah yang membawaku dalam semangat kehidupan. Berkali menepis keraguan dan kekecewaan namun sepertinya saat ini aku dipuncak kejenuhan karena entah mengapa dirimu tidak menunjukan keseimbangan.
S E I M B A N G.
Seimbang
artinya sama kuat, sama berat. Berat sebelah hanya akan membuat langkah semakin
melambat. Bukan berarti aku tidak tulus dengan apa yang sudah aku lakukan. Tapi
sejatinya cinta memang butuh keselarasan. Sementara sikapmu saat ini merupakan
salah satu penyebab kita tiak selaras dan tidak seimbang.
Begini rumusnya :
"Berjuang
tapi sendiri"
"Sendiri
tapi memiliki"
"Memiliki
yang tidak berjuang = Kesendirian yang hakiki"
Setauku cinta adalah pembangkit semangat untuk berjuang lebih. Memperjuangkan tujuan untuk mencapai bahagia bersama orang yang dicintai. Seharusnya cinta adalah alasan mengapa hidup terasa berarti, pemacu energi positif untuk mewujudkan visi misi. Bukan hanya sekedar umbar janji untuk basa-basi. Lalu mengapa kita masih terus disini? berjalan ditempat yang sama.
Mungkin aku bukan orang yang tepat untuk kamu perjuangkan. Mungkin aku bukan orang yang bisa memberimu semangat juang, mungkin hadirku tidak berarti apa apa bagimu sehingga tak cukup bearti untuk menjadi alasanmu menatap masa depan bersamaku, mungkin hanya aku yang banyak berangan-angan.
Sekarang aku sepenuhnya sadar bahwa hatiku bukanlah semuah pohon yang tidak dapat berpindah tempat. Aku bisa bergerak pindah untuk mencari tempat yang menawarkan keseimbangan. Tempat dimana aku menjadi alasan untuk dia yang mau berjuang lebih keras. Kini aku sadar, waktuku terlalu berharga untuk sekedar menunggumu yang tak juga memberikan kepastian.
Komentar
Posting Komentar