Atur Diri di Usia Muda



Aku memiliki laptop yang diberikan oleh papa waktu aku masih dibangku sekolah kelas 3 SMA ,sudah hampir 7 tahun setelah hampir setiap hari aku mainkan jari jemari diatas tuts hitamnya, kini laptop itu mulai kelelahan, running program sudah mulai melambat dan semua fungsi jadi melambat termakan usia dan kemampuan yang terbatas .

Jadi teringat dengan fisik sendiri, waktu yang terus berjalan, usia yang terus bertambah, dan seiring dengan itu semua pasti akan tua [tua itu pasti bukan? ] iya lambat laun, semuanya akan jatuh pada keadaan sebaliknya, karena dimakan usia hingga pada saatnya nanti, aku akan merasakan pandangan dan pendengaran yang mengabur, gigi-gigi yang mulai goyah dan tanggal. Daya ingat dan keseimbangan yang melemah. Kulit yang mulai kendur, keriput dan rentan. Serta tulang-tulang yang tak lagi kokoh menopang berat tubuh sehingga berakhir dengan kebungkukan. Bungkuk, ringkih, tua dan rapuh.

 "Tidak perlu takut menjadi tua, karena suka tidak suka pasti tua”betul?

Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menjadi mulia diusia tua nanti adalah tergantung dengan apa yang kita lakukan dimasa muda ini, begitu bukan? bayangkan ketika saat menjadi pemuda, menjadi pemuda yang mudah marah, mudah melotot, mudah menyalahkan orang lain, mudah emosi, mudah ganti ganti pacar, mudah melawan orang tua, mudah mempertontonkan aurat, mudah menyingsingkan lengan baju buat nonjok orang lain. iya, menjadi jagoan bukan di ring tinju tapi di jalan raya :)

Dulu zaman-zaman masih kuliah beberapa teman aku berfikir “ngapain sih , masih muda udah sibuk mikirin akhirat, nanti aja kalo udah tua” andai aku tahu bahwa napas yang dititipkan ALLAH ini akan terus dititipkan hingga 50 tahun lagi mungkin aku akan menunda nunda ibadah dan membenarkan ucapan teman-temanku, kan masih banyak waktu untuk taubat, masalahnya mengapa aku harus ibadah sejak usia muda karena aku harus mempersiapkan kepulangan ku yang mungkin terjadi saat aku muda, kan gak indah kalau aku lagi mabuk mati, kalau aku lagi pacaran kolaps, maka aku harus memilih meninggal ketika aku sedang berada di majlis ilmu, di masjid taklim, diatas sajadah, indah kan mati muda dalam keadaan ibadah, harum namaku, terang kuburku :)

Sekarang aku mencoba menghitung hitung waktu ibadahku, sehari 24 jam, jika dalam sehari aku tidur 8 jam.Yang tersisa setiap hari 2/3. Tersisa seputar 16 jam. Dari 16 jam tersisa, dikurangi dengan urusan dunia, kerja, online, jalan, habis 8 jam sehari  ditambah untuk hal hal dunia lainnya selama 4 jam lainnya, 12 jam, HABIS !!

Sisanya hanya 4 jam. dan satu hal yang harus selalu aku ingat bahwa waktu yang diberikan oleh ALLAH ini akan dihisab dan jika saat aku muda aku sia siakan yang hanya 4 jam ini, kapan bisa nabung pahala dong … gak cukup waktu jika baru ibadah diusia tua saja.

Ehmm, sungguh tak salah bahwa salah satu yang akan menjadi kekasih ALLAH adalah pemuda yang takwa, pemuda yang soleh/solehah, pemuda yang memberikan hidupnya untuk ALLAH, pemuda yang menjalankan semua perintahNYA dan menjauhi laranganNYA, pemuda yang hanya mencari cinta ALLAH tak silau oleh indahnya dunia berat kan tuh? pasti, semakin berat godaan semakin tinggi nilai pahalanya bukan? Ibarat menaklukan sinar matahari di atas kepala, pasti beda panasnya dibanding menaklukan matahari di sore hati … namun nikmatnya beda.

Kalau sudah tua jompo baru pake jilbab, ketika sudah uban baru bangun malam untuk tahajud, ketika sudah bongkok baru pake tongkat ke masjid sih gak istimewa tapi menjadi istimewa ketika usia muda membungkus rambut panjang nan indah dengan jilbab, melindungi lekuk tubuh dari mata mata jalang , ketika sibuk berwudhu, mengaji dan meramaikan masjid dengan ibadah ibadah sunah dan wajib,

Menjadi istimewa ketika berkupyah, berbaju koko dan wangi datang ke masjid dan beribadah, ketika diamnya dzikir, ketika notebooknya menjadi sumur ilmu, ketika matanya buta dari padangan yang diharamkan atasnya … ah indahnya memiliki yang seperti ini...

Indahnya menjadi kekasih ALLAH, menjadi pemuda yang mencintai ALLAH melebihi apapun didunia ini, menjadi pribadi yang ridho atas ketentuan ALLAH, memberikan hidup dan mati hanya untuk ALLAH, percaya akan janji ALLAH ketika dia mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, gak sibuk mengejar jodoh lupa akan takdir bahwa jodoh tak perlu dikejar, kejarlah cinta ALLAH maka ALLAH akan memberikan cinta cinta yang lain.

Sulit banget tuh, pasti !! ALLAH maha tahu pasti sulit, tapi tak ada yang sulit kalau kita mau, masalahnya mau gak mengelola masa muda kita agar tunduk kepada karakter keagamaan? mau gak takwa? mau gak menaklukan matahari? mau gak meninggalkan cinta cinta dunia yang semu?  mau gak menjadi kekasih ALLAH, kalau jalan ini berliku, licin, dan mendaki itu pasti, namun keinginan yang kuat untuk menjadi kekasih ALLAH akan mengalahkan semuanya bukan? inshaaALLAH.

Bayangkan menjadi kekasih ALLAH yang memiliki segala galanya, bukankah kekasih akan memberikan semua yang kita pinta, bukankah kekasih tidak akan pernah membiarkan kita sendiri, bukankah kekasih akan melindungi kita dari hal hal menyakitkan, bukankah kekasih akan menghapus airmata kekasihnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang… Duhai ALLAH, jadikan setiap upaya ibadah kami ini untuk menjadikan kami kekasihMU

 Yuk, takwalah selagi muda agar menjadi penakluk setan bukan menjadi tangan setan, mau kan? gak perlulah memikirkan kapan pacar yang baik akan kita dapat  nanti juga jika saatnya akan diberikan oleh ALLAH yang terbaik, janji ALLAH laki laki yang baik untuk perempuan yang baik, apa sudah gak percaya dengan janji ALLAH? 

“Barangsiapa jelek akhlaknya (ketika pemuda), ia akan tersiksa ketika tua” [Ali bin Abi Thalib]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keistimewaan Cewek Taurus

Surat Terbuka Untuk Diriku Sendiri

Setia yang Terluka