Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Pengalaman adalah guru yang sangat berharga

Ada yang pernah dengar kalimat diatas?
Aku setuju banget dengan kalimat itu.
Pengalaman bisa merubah pandangan tentang suatu hal. Kalau dulu waktu SMA ditanyain soal "Pilih dicintai atau mencintai?" dengan bangga aku pasti jawab "Mencintai dong. lebih greget. Dapat feelnya, lebih buat penasaran" HAHA yaya itu jawaban ala anak SMA-Kuliah.
Nah, kalau sekarang, ditanyain hal sama, aku dengan tegas tanpa tapi milih "DICINTAI" tapi kalau bisa milih sih, aku pasti milih SALING CINTA.
Jujur aku orangnya penasaran banget, ngga jarang kalau misalnya ada yang suka, aku pasti lebiih dominan ke orang yang aku suka. Nah yang suka sama aku pasti aku abaikan. Karena... menurut aku udah ketebak, males.
Kenapa bisa berubah pikirannya?
haha
Penasaran ya?
Menurut aku, umur 26 tahun bukan lagi tentang penasaran. Penasaran itu ngga bikin kenyang. Jadi diumur yang sudah mateng, kita dituntut untuk memikirkan bagaimana kedepan. Mau bagaimana kamu 40th kedepan, itu tergantung bagaimana pilihan kamu sekarang.
Begini penjelasannya.

Mencintai atau dicintai itu sejalan dengan bagaimana kamu ingin diperlakukan, bagaimana dia memperlakukanmu. Ketika kamu memilih untuk mencintai sedang dia mungkin biasa aja, dan dilandasi dengan rasa penasaran.. Jangan salah dong kalau nantinya kamu tidak ada di prioritas hidupnya, dan jangan salahkan keadaan kalau nanti kamu diperlakukan tidak baik olehnya. Ingat sayang, penasaran itu hal wajar, dan ngga akan bertahan lama.
Kalau kamu memilih untuk dicintai, kamu akan selalu ada di prioritas utama dihidupnya, tapi bukan berarti kamu semena-mena yah. Kamu harus bisa timbal balik a.k.a mencintai dia balik.
Percayalah, hidup itu bukan soal penasaran.

Banyak teman dekat aku yang bermasalah sama rasa penasaran ini. Ada yang udah dikasih signal lampu hijau, eh malah menuju ke arah yang dipenasarin. Padahal yang dipenasarin no respon, di chat slow respon, no komen dan yaa biasa aja. Temen aku mikirnya sih "tarik ulur" tapi sekali lagi, diumur yang segini itu udah ngga zamannya tarik ulur, tarik ulur tu cuma bisa dipakai waktu kita masih sekolah, kuliah. Kalau sekarang? "Ngga suka, bye". Bukan penasaran lagi, paham ngga maksud aku? Ngga tau ya kalau diluar sana sepemikiran sama aku atau ngga, tapi menurut aku.. Diumur yang udah semateng ini, basa basi soal perasaan itu udah ngga zamannya. Tarik ulur juga engga waktunya. Kalau sejalan ayuk kita lanjut dekat, kalo eman pas ayok nikah. udah gitu aja sih.

Ada juga yang mau dinikahin tapi sama orang yang ngga dicintainya banget gitu, perasaannya masih standar tapi pasangannya itu sayang banget dan pengen nikahin dia gitu.Solusi aku apa coba? Aku bilang temen aku untuk "lanjutkan". Hidup itu emang kadang ngga sesuai keinginan, yang kita mau belum tentu mau sama kita,tapi sekali-kali kita perlu tegas dengan hatii kita. Kalau aku mikirnya "Aku yang punya badan, hatiku harus bisa aku kendalikan. bukan hati yang mengendalikan aku" (dengan catatan untuk hal baik). Rasa itu ada karena terbiasa, kalau lama lama terbiasa, inshaaAllah sayang  itu juga pasti ada. Udah dulu ya aku bingung mau ngetik apa lagi muehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keistimewaan Cewek Taurus

Surat Terbuka Untuk Diriku Sendiri

Setia yang Terluka