Hello, 18 mei 1993
Halo semesta, hari ini menjadi saksi atas kelahiranku 28 tahun yang lalu. Terukir senyum tangis haru bahagia mama papa dan keluarga. Huaa akhirnya aku sampai dititik ini, Alhamdulillah. Dulu aku mikirnya 28 tahun itu tua, tapi aku ngerasa aku ngga tua kok whaaha yaiyalah kan orang yang liat. Aku bersyukur banget masih dikasih umur panjang sama Allah, masih diberikan nikmat sehat, masih dikelilingi sama keluarga dan orang orang baik disekitar aku.
Huahhh akhirnya aku 28 tahun. Dulu aku pengen banget nikah muda tapi kan kuliah dulu, siap kuliah langsung pengen nikah, tp bablas sampai 28 malah belum nikah hahha. Belum waktunya, aku percaya semua sudah sesuai dengan ketentuan-Nya. Allah mau aku sabar, sabar lagi sabar dulu. Semua doa udah dirapalkan, tapikan Allah lebih tau apa yang terbaik untukku.
Banyak yang bilang "pemilih sih makanya belum nikah-nikah" aku bisa mengabaikan kalimat ini, karna prinsipku "pernikahan itu hanya sekali" aku akan menghabiskan separuh hidupku dengannya, melihatnya dari aku terbangun hingga aku terlelap, menjadi teman hidup yang akan membesarkan anak-anak, menghabiskan waktu sampai tua bersama". Jadi aku emang ngga mau salah pilih-dan sebenarnya aku juga ngga milih yang giimana gimana kok. Kalau kategori itu aja dibilang pemilih, ya ak bisa apakan? terserah deh kalian mau bilang apa.
Aku ngga matre, ngga minta ini itu ngga pernah nuntut yang bersifat materi, bahkan ngga pernah mau tau berapa gaji pasangan aku, gebetan aku atau pdkt an aku. Menurut aku materi itu bisa dicari, aku bisa bantu kerja dan aku mau tetap punya kerjaan setelah menikah meskipun cuma sekedar jualan baju online, butik, atau mungkin toko barang barang gitu. Menurut aku materi bisa dicarilah. yang penting gimana sikapnya ke aku, ke keluargaku, bagaimana agamanya, bagaimana perlakuannya ke mama papanya, bertanggung jawab.
Aku ingat pesan nenek aku katanya "kalau cari suami itu lihat agamanya, kalau bagus sholatnya, tau agama dia ngga akan menyianyiakan istrinya, dia pasti bertanggung jawab dengan istrinya, cari yang sayang sama mamanya, kalau dia sayang sama mamanya, baik memperlakukan mamanya, dia pasti baik memperlakukan istrinya. Cari yang berpekerjaan tetap, tapi itu semua kembali lagi ke tiang agama, kalau agamanya bagus, dia pasti bertanggung jawab kpd istrinya, pasti dia berusaha keras sebaik mungkin untuk bisa menafkahi anak istrinya"
Makanya kalau dibilang aku milih-milih ya sedikit memilih tapi ngga kriteria yang susah banget, menurut aku kriteria ini masih dikatakan kriteria normal-wajar. Tapi dari kriteria itu aku juga milih yang bisa nyambung sama aku, yang bisa buat aku nyaman. Kebetulan aja yang datang ke aku itu memenuhi kriteria umum tadi tapi belum memenuhi kriteria utama hhe.
Mungkin Allah sedikit marah ke aku karna banyak milih. udah dikasih yang punya kerjaan tetap, baik agamanya cuma karna dia ngajak tinggal dikampungnya yang 12jam dari kampung aku, aku tolak. Mungkin Allah juga marah karna aku nolak orang yang udah beneran baik, pintar lulusan UI mapan cuma karna alasan klasik "Temen". Mungkin Allah marah karna aku memilih tetap bersama laki-laki yang sudah Allah tunjukkan tidak baiknya tapi aku tetap bersama dia. Banyak kemungkinan yang mungkin buat Allah marah dan ngasih teguran ke aku, dikasih waktu sendiri dulu biar nanti bisa lebih menjadi manusia yang bisa bersyukur, bisa menghargai apapun yang ada, bisa menjadi manusia yang lebih rendah hati lagi.
Aku cuma bisa berdoa semoga Allah kasih aku yang terbaik atas semua penantianku, atas semua doa doaku dikeheningan malam, aku cuma berharap Allah kasih yang terbaik untukku diwaktu yang tepat. Sebenarnya kalau dibilang ngebet, aku ngga ngebet banget. Tapi berhubung kemarin kan lebaran, banyak keluarga yang nanyain, kasian papa mama hhu. Kalau aku pribadi sih ya masih santai aja, tetap dengan pedoman hidup "Semua sudah ditentukan oleh Allah, Allah tau kapan waktu terbaik" Padahal kan harus pake usaha juga, entah dengan merubah pola fikir atau menambah relasi.
Udah mulai capek jalani hidup sendiri, pengen punya pendamping hidup untuk selamanya. Pengen ada temen ngobrol sebelum bobo, pulang kerja nyiapin makan buat suami, dandan buat suami.. udah bosan pulang kantor yang ditemui kasur hhu . Mau menjalani ibadah seumur hidup, inshaaAllah udah siap. Semoga Allah mudahkan, semoga Allah dekatkan jodoh diana, semoga Allah karuniakan satu lelaki terbaik yang bertanggung jawab, yang baik agamanya, yang sayang sama diana dan keluarga, yang menerima diana apa adanya, yang punya kerjaan tetap, pekerja keras, setia, yang dengannya diana bisa lebih dekat sama Allah, yang dengannya bisa menjadikan diana menjadi istri sholehah, yang dengannya diana bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. aamiin.
Perjuangan dimulai, lebih kuat lebih kencang.
Semesta menjadi saksi bagaimana rintihanku meminta sang pemilik semesta untuk menggerakkan langkah kakinya menuju kepadaku. Tulisan ini nantinya menjadi saksi hidup itu cukup keras.
Komentar
Posting Komentar