Obat Patah Hati

Judulnyaaa luar biasa yah haha
Tapi, ngga ada salahnya di coba.
Ini jujur dari pengalaman pribadi karena banyak temen-temen yang nanyain "Diana kok ngga galau sih?" "Bep aku salut sih sama kamu, masalah segunung tapi nyantai" "say kok kamu ngga galau sih?"
Haha Oke baiklah, aku akan menceritakan sedikit pengalaman aku.
Sebenarnya, galau itu pernah. Pasti adalah dari viewers instagram aku atau whatsApp aku, atau bahkan Facebook aku yang mungkin lihat aku sedang galau. Terakhir aku galau galau di Fb tu waktu awal awal kuliah, karena ya emang masih labil. Tapi abis tu ngga ada, palingan ya dikit-dikit.
Tapi sebenarnya kalau kalian lihat aku langsung, ya kalian ngga bakal tau aku lagi galau. Makanya temen dekat aku selalu tu nanyaaa nanya pertanyaan diatas. Bukaaan, bukan pandai menyembunyikan sesuatu, tapi lebih ke "semua ada batasnya". Ada batasnya galau tu ngga boleh larut.
Oke langsung aja ya ngga usah kebanyakan basa basi wkwk

Orang yang paling sangat membutuhkan motifasi itu adalah orang yang sedang galau.
Kelemahan orang yang sedang galau itu adalah; tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Ya.. Kemampuan untuk percaya bahwa dirinya  mampu melalui itu dengan baik.
Nah, karena ngga percaya kalau dirinya bisa, dia jadi memikirkan sesuatu berlebihan. Ada celah sedikit atau hal kecil sedikit yang menurutny itu salah, itu akan jadi boomerang bagi dirinya sendiri untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Menurut pandangan aku, menyalahkan diri sendiri itu adalah kunci utama dari kegalauan. Semakin menyalahkan diri sendiri maka otak kita akan mengais ngais kesalahan yang kita buat yang sebenarnya itu hal kecil, nah makin ingat jadinya sama si penyebab kegalauan, makin menyesal, makin down.. Putus aja galau, apalagi kalau putus terus nyalahin diri sendiri yaaa makin down dong.

Nah solusinya, Sholat, dekatkan diri sedekat dekatnya ke Allah, ngadu ke Allah dan berserah ke Allah. Aku percaya, Allah mendengar semua doa umatnya. Ceritain semua ke Allah. Berdoa itu ngga cuma tentang minta, tapi coba ceritakan ke Allah, meskipun Allah itu Maha mengetahui, tapi ngga ada salahnya kamu cerita ke Allah, dari pada ke teman-teman kamu. Cerita sama Allah itu solusinya  pasti, kerahasiaan terjamin. Posisikan Allah yang paling utama dihidup kita, Allah dululah yang dicari, baru cari satuu teman buat cerita, itupun kita ngga harus cerita A sampai Z.

jangan pernah menyalahkan diri sendiri apapun itu sebisanya jangan menyalahkan diri sendiri. Anggap aja dia yang salah, dia yang rugi menyia-nyiakan orang seistimewa kita. Egois sih memang, tapi kadang (hanya terkadang) kita memang dituntut untuk egois demi kepentingan diri kita. Yang bisa menjaga hati kita supaya terhindar dari sakit hati ya memang kita sendiri.

Dulu aku juga pernah ngegalauin seseorang, nah aku itu sampai mikir ini salah aku. Hasilnya apa? hasilnya makin galau gilaaaak galauuuu banget. Sampai sampai ni ya lagi nongkrong sama temen, WhatsApp tu nongkrong nungguin chatnya masuk, atau sekedar nungguin dia online. Parahnya hal kecil yang sebenarnya memang dia yang salahpun aku mikirnya salah aku.Efeknya apa? efeknya ya gaaalau berat kurang lebih 2 minggu.

Selain itu, kita harus Membatasi diri. Membatasi diri disini maksudnya adalah membatasi diri untuk jangan sedih berkepanjangan, lakukan hal positif atau cari sesuatu hal yang bisa buat kamu ketawa, atau cari pengalihan lain misalnya keluar sama teman, nonton youtube yang lucu-lucu, makan makanan kesukaan. Misalnya kalau ingat dia terus sedih, detik itu juga sadarkan diri kamu langsung cari pengalihan, jangan biarkan larut dalam kesedihan pokoknya. Ingatlah diluar sana dia sedang asik main sama temannya, masa kamu disini nangis nangis sedih sampai mata bengkak gitu. Please.. sayangi mata kamu, sayangi diri kamu, jangan siksa diri kamu.

kamu juga harus punya Kemauan yang keras untuk bangkit. karena apa? ini pondasi awalnya. kalau kamu udah punya kemauan, diri kamu akan tersugesti dengan sendirinya. tersugesti untuk bangkit, pasti diri kamu cari caranya gimana diri kamu bisa bangkit. kamu juga harus tegas. Masalah  hati, tegas itu suatu keharusan, urusan hati jangan dimanjain deh ntar repot sendiri.

Intinya jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas patah hati yang kamu rasa. Jangan pernah menyesali, jangan pernah memungkiri. Jadi kalau ingat, ya ingat seperlunya, jangan di ingat terus, juga jangan dipaksa buat lupa. Santai, semua butuh proses. Ngga mudah memang apalagi kalau hari-hari selalu ditemenin di tlp sama dia, selalu di chat dsb... Tapi coba ingat lagi, dulu juga ngga ada dia kan? Suntuk? coba cari satu orang yang bisa menjadi sumber moodbooster. Pasti adalah, ngga mungkin ngga ada.
Pokoknya diri kita sendiri adalah sumber kekuatan. Bisa karna mindset kita bilang bisa, begitu sebaliknya. Kalau mindset kita udah bilang bisa bisa bisa. Otak akan otomatis berusaha sebisa mungkin untuk Bisa.

Selanjutnya aku mau nanya, apa yang buat berat dalam proses kegalauan yang sedang kalian rasakan? Pasti "keterbiasaankan"?
Kalau aku, diproses patah hati aku kemarin, yang paling berat yaa keterbiasaan yang selalu aku jalani, emang sih LDR, tapi dia itu selalu ada tu nemenin aku by phone setiap malam. Bahkan, hanya untuk sekedar telponan terus ngobrol bentar, akunya tidur terus telponnya dibiarin aja. Jadi aku kan orangnya penakut, nah semenjak sama dia tu, aku jadi ngga penakut banget karena ditemenin dia terus via telpon. Tapi, akibat dari keterbiasaan yang selalu aku jalani itu, aku jadi sedikit berat kalau harus "blek" ga telponan sama dia lagi. Awalnya berat, tapi lama lama juga terbiasa. Cara aku kemarin ya telponan sama teman teman aku, ya Alhamdulillah mereka emang selalu siap dengan apapun kondisi aku.
Percayalah, kalau masalah sayang itu bisa digantikan. Bisa dicari orang baru untuk kita sayangi juga. Kalau masalah keterbiasaan, percayalah itu cuma berat diawal. Kalau masalah "ngga ada yang kayak dia" HAHAA Please... di dunia ini ada milyaran umat manusia, yang kayak dia itu emang ngga ada, tapi yang lebih baik dari dia itu banyaaaaaak banget. Sabar, semuanya emang butuh proses, ngga ada yang murni langsung balik stabil, ambil hikmahnya. Tanpa rasa sakit yang kamu rasakan, kamu ngga akan pernah tau bagaimana rasanya kehilangan, karena dari kehilangan itulah nanti kita bisa lebih menjaga apa yang seharusnya kita jaga.
Next kalau udah berhasil bangkit dari kepatahan itu, ambil hikmahnya. Pasti ada kok hikmahnya, selain itu juga nanti jangan ngasih hati seutuhnya sama orang yah, udah tau kan bagaimana rasanya kecewa? ngga mau lagi ngerasain patah hati kan? belajarlah dari pengalaman bagaimana untuk tidak jatuh lagi dikemudian hari, semangat yah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keistimewaan Cewek Taurus

Surat Terbuka Untuk Diriku Sendiri

Setia yang Terluka