Tips Temenan Sama Mantan
Hahaha judulnya agak gemaaay yah haha
Kemarin nongkrong sama sobiku terus
ngobrol banyak hal, salah satunya hubungan sama mantan. Mereka heran gimana
bisa hubungan aku sama mantan aku tetap baik-baik aja, ngga musuhan dan yang
pasti ngga kaya mereka (musuhan bahkan ga saling kenal lagi). Katanya sih, ngga
banyak orang yang punya hubungan baik dengan mantannya, jadi aku merasa
tersanjung hahaha ngga salah dong kalau aku mau share tips nya di blog tercinta
ini..
Sebenarnya aku juga heran sih kalau ada
yang sampai musuhan dan ngga saling kenal lagi, kalau pacaran terus putus
berujung musuhan kenapa mesti pacaran? Mending temenan aja. Kalau aku sih
selalu nerapin “hubungan yang baik juga harus berakhir dengan baik”, dan aku
juga selalu menekankan “aku bisa maafin apapun kesalahan kamu kecuali satu hal;
yang berhubungan dengan orang ketiga” nah kalau waktu masih “bersama” terus dia
selingkuh atau udah ketahuan dekat gebetin anak org dsb, yaudah hubungan itu
berakhir ngga baik dan aku ngga akan mau lagi berurusan sama orang tersebut.
Sebenarnya bukan karna ngga terima, tapi lebih ke “dia ngga pantas untuk ada di
hidup dan lingkungan aku” selama hubungan berlangsung, aku pasti selalu
menekankan “kalau mau sama yang lain, bilang baik-baik. Aku pasti bakal terima.
Hubungan itu dijalankan oleh dua orang, kalau kamu ngga mau lagi, gimana bisa
hubungan ini jalan”.
Sebenarnya banyak faktor yang
mempengaruhi baik atau buruknya hubungan kita dengan seseorang dimasalalu atau
yang biasa disebut dengan mantan. Salah satunya kedewasaan masing-masing (kamu
dan mantan kamu) dalam menghadapi atau menyikapi hal yang sudah berlalu
tersebut. Kalau aku mungkin beruntung aja pernah bersama dengan mereka yang
berfikiran dewasa, makanya jadi ngga musuhan meskipun udah putus. Sebelum
pacaran sebaiknya kita emang harus tau dan kenal dulu, kalau dia ke-kanakan,
percayalah semua akan sulit dan kalian ngga bakal bisa punya hubungan baik
dengan dia.
Balik lagi ke topik awalnya ya, mempunyai
hubungan baik dengan mantan itu sebenarnya ngga lepas dari siapa mantan kita,
bagaimana dia berfikir, sudah sedewasa apa dia dan sikap dia dalam menerima
kenyataan. Kedewasaan menjadi faktor yang cukup penting, karena kalau si mantan
ngga dewasa alias kekanakan, ya pastilah dia juga akan berlaku seperti
anak-anak. Kadang juga kalau dari salah satu pihak masih punya rasa yang besar
dan menyebabkan tidak terima dengan “putus”nya hubungan yang sudah dibina juga
bisa jadi salah satu penyebab buruknya hubungan tersebut.
Kalau aku sih yaa mikirnya buat apa
musuhan dan berlaku seolah ngga saling kenal sedangkan dulunya kita begitu
dekat, mendamba dan saling menyayangi satu sama lain? Haha bohonglah kalau
diumur 22th ke atas terus pacarannya tanpa rasa sayang, kalau pacarannya zaman
sekolahan gitu yaa masih ada kemungkinan itu cinta monyet.
“Misalnya ada ni mantan yang masih
sayang, terus hubungannya emang tetap baik-baik aja? Kalau masih baik-baik ntar
dia berharap gimana?”
Tenang tenang tenang
Bersikaplah jangan berlebihan, jangan
memanfaatkan, jangan mengungkit, jangan membahas yang sudah-sudah. Jangan
pernah bersikap berlebihan, mungkin sikap biasa yang kita anggap biasa itu ngga
biasa di dia. Kalau orang masih punya rasa itu, sebiasa apapun kita kalau kita
berlebihan sedikit aja nanti bisa rumit. Jangan memanfaatkan apapun kebaikan
dia, nanti dia merasa “aku udah abcde tapi dia gitu aja” meskipun kita cuma
minta tolong hal kecil. Jadi kalau bisa jadi mandiri aja, mati kan juga sendiri
dikubur. Satu hal yang sangat penting, jangan bahas yang sudah berlalu, appaun
yang menyebabkan kalian berpisah. Biarkan semua mengalir, karna semakin dibahas
nanti semakin kemana-mana, akhirnya saling lempar batu (saling menyalahkan).
Nanti ada saatnya kalau emang mau bahas itu, kalau semua udah bisa berjalan
dengan baik, dengan biasa aja, udang ngga canggung, barulah iseng-iseng bahas,
sambil ketawa aja biar ngga tegang. Tapi kalau bisa, ngga usah dibahas aja.
Mengungkit yang sudah berlalu itu sama aja dengan menggali luka lama.
Bersikap biasa aja emang mungkin rada susah.
Tapi, aku bisa kenapa kalian tidak?
Oia, satu lagi. sebaik apapun hubungan
aku sama si mantan, aku ataupun si mantan mantan itu ngga pernah tu yang sok
perhatian nanyain lagi dimana, lagi ngapain, sama siapa atau apa gitu. Kadang
ada beberapa orang yang risih kalau ditanyain itu, berasa “apaan si udh putus
juga ngapain sok perhatian”, dan kadang juga ada yang mikir “dia masih sayang
ni, aku mesti jaga jarak” hhaha makanya ngga heran kalau dia malah jadi menjauh
dan jaga jarak sama kalian. Biasa aja deh ngga usah sok perhatian, kalau lapar
dia pasti makan kok. Beda hal kalau lagi PDKT, itu mungkin basa basi permulaan
chat aja.
Pokoknya, kalian pasti taulah gimana cara
terbaiknya. Ini cuma sekedar reverensi doang. Kalian kan bukan aku, dan aku
juga bukan kalian, jadi ngga bisa langsung nerapin cara ini ke kalian. Dipilah
pilah aja, yang baik diikut, yang ngga baik dibuang. OKE??
Komentar
Posting Komentar