Privacy Itu PENTING
Privacy adalah kemampuan satu atau sekelompok individu menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari public, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Sampai disini paham?
Oke lanjut..
Kenapa aku bahas privacy disini? karena belakangan ini banyak orang yang salah faham atau salah mengartikan. Misalnya dia belum siapa-siapa statusnya masih sekedar pacar, atau rekan kerja, atau tetangga bahkan teman sekalipun tapi sangat ikut campur terhadap apapun urusan kita. Terkadang, hanya terkadang mereka mungkin mengingatkan atau sekedar ingin tau, tapi berujung dengan "seolah tau" dan memposisikan diri sebagai "apa yang mereka bilang itu benar dan kamu dipaksa untuk ikuti itu".
Yaah, i know mungkin mereka sayang sama kita. Tapi, sesayang dan sepuduli apapun kan kalian atau mereka itu ngga pantas ikut campur terlalu dalam.
Ditambah lagi aku anaknya memang sangat melingkari dalam artian "stop, ini privacy aku" bahkan sama pasangan (pacar) sekalipun. Ada batasan-batasan yang mesti tau dan engga, juga ada batasan mengingatkan bukan melarang. Jadi gini ya, aku tu mikirnya "Siapa banget sih ngurus hidup aku, mama papa aja ngga gitu gitu amat".
Ngasi tau itu beda sama melarang.
Misalnya dulu aku pernah punya pasangan yang cukup overprotektif, sampai bahasan chat aku sama temen aku dia mau tau banget. yah brantem dong wkwk namanya privacy orang. Aku juga ngga suka kalo ada temen aku yang ikut campur terlalu dalam, ngelarang aku buat ngga pacaran sama si abcd..kalo seandainya si pasangan aku itu ngga baik ya cukup di jabarkan "Didepan aku". Jangan menjabarkan ke orang-orang seolah pasangan aku itu sangat tidak baik. Jadi, baik atau ngga baiknya pasangan aku, yaudah itu pilihan aku. simpelkan?
Ada batasan sebenarnya teman dan kita secara pribadi, sedekat apapun, sebanyak apapun nasehat yang dijabarkan atau keburukan yang menurutnya ngga baik, kalau ngga didengarkan ya bukan bearti sebagai teman kalian berhak buat ngata-ngatain. Gini ya, kita ngga boleh memandang orang sebelah mata, kenal sebagai teman belum tentu kenal secara personal. Jadi kalau kalian lagi ada diposisi dipojokkan karna kalian memilih untuk tetap sama pasangan kalian, kalian pasti tau dong apa yang terbaik buat diri kalian. Kecuali ni pasangan kalian tersangka mutilasi, pembunuhan, bandar narkoba atau hal hal berat lainnya ya itu wajar kalau kalian emang harus mendengarkan. Tapi kalau pasangan kalian di cap cerewet, atau hal hal kecil, kalau kalian mau bertahan ya bertahan.
Teman yang baik itu pasti bisa mengerti kita, ngga akan dia memaksakan apa yang dia mau, toh yang jalani kita bukan mereka.
Dulu, aku pernah punya sahabat yang pacaran sama seseorang yang emang kami kurang suka. Kurang sukanya karena sahabat aku sering dibanding-bandingin sama mantannyalah, di suruh sama persis sama mantannya, pokoknya sahabat aku itu emang dinomer dua kan, memang ngga ternilai dibuatnya (kalau gini kan wajar dong kami sebagai temannya marah). Tapi sedekat apapun aku sama dia sampai tidur bahkan mandi juga kadang bareng ya gitulah saking dekatnya, aku ngga memaksakan keinginan aku supaya dia lepas dari si pacarnya tadi. Meskipun hampir tiap malam dia tidur larut, aku juga jadi begadang karena dengerin cerita dia yang itu-itu aja, nasehatin dia sampai capek dan bosaaaaan banget. Tapi aku ngga pernah memaksakan untuk dia memutuskan hub itu. Ya gimana yaa, hati orang ya ngga bisa dipaksa. Aku mah apa atuh, status aku sahabat tapi kan tetap aja aku-bukan-darah-daging dia a.k.a aku bukan keluarganya, bukan mak bapaknya.
Jadi kalau kalian diposisi ngga suka sama pasangan kalian ya udah, kalian ngga boleh maksain kehendak kalian. Kalau dia cerita yaudah didengar, kalau ngga ya ngga usah terlalu ikut campur. Kalian juga jangan menciptakan image jelek tentang sipasangan sahabat atau teman kalian itu, apasih hak kalian buat menjelekkan? emang pasangan kalian itu seperfect itu ya sampai kalian menjelek kan sedemikiannya. Periksa lagi hatinya mungkin ada yang salah. Mulut itu manis, kalimat itu juga doa, nanti berbalik ke diri sendiri gimana?
Buat kalian yang sedang merasakan gondok karna sahabat ngga ngedukung, caiyooooo! Semangat! Aku yakin kalian pasti tau apa yang terbaik buat diri kalian. Ngga selamanya teman itu baik, yang tau gimana caranya bahagia hanya diri kita. HANYA DIRI KITA.
SEMANGAT GUYS...
Sampai disini paham?
Oke lanjut..
Kenapa aku bahas privacy disini? karena belakangan ini banyak orang yang salah faham atau salah mengartikan. Misalnya dia belum siapa-siapa statusnya masih sekedar pacar, atau rekan kerja, atau tetangga bahkan teman sekalipun tapi sangat ikut campur terhadap apapun urusan kita. Terkadang, hanya terkadang mereka mungkin mengingatkan atau sekedar ingin tau, tapi berujung dengan "seolah tau" dan memposisikan diri sebagai "apa yang mereka bilang itu benar dan kamu dipaksa untuk ikuti itu".
Yaah, i know mungkin mereka sayang sama kita. Tapi, sesayang dan sepuduli apapun kan kalian atau mereka itu ngga pantas ikut campur terlalu dalam.
Ditambah lagi aku anaknya memang sangat melingkari dalam artian "stop, ini privacy aku" bahkan sama pasangan (pacar) sekalipun. Ada batasan-batasan yang mesti tau dan engga, juga ada batasan mengingatkan bukan melarang. Jadi gini ya, aku tu mikirnya "Siapa banget sih ngurus hidup aku, mama papa aja ngga gitu gitu amat".
Ngasi tau itu beda sama melarang.
Misalnya dulu aku pernah punya pasangan yang cukup overprotektif, sampai bahasan chat aku sama temen aku dia mau tau banget. yah brantem dong wkwk namanya privacy orang. Aku juga ngga suka kalo ada temen aku yang ikut campur terlalu dalam, ngelarang aku buat ngga pacaran sama si abcd..kalo seandainya si pasangan aku itu ngga baik ya cukup di jabarkan "Didepan aku". Jangan menjabarkan ke orang-orang seolah pasangan aku itu sangat tidak baik. Jadi, baik atau ngga baiknya pasangan aku, yaudah itu pilihan aku. simpelkan?
Ada batasan sebenarnya teman dan kita secara pribadi, sedekat apapun, sebanyak apapun nasehat yang dijabarkan atau keburukan yang menurutnya ngga baik, kalau ngga didengarkan ya bukan bearti sebagai teman kalian berhak buat ngata-ngatain. Gini ya, kita ngga boleh memandang orang sebelah mata, kenal sebagai teman belum tentu kenal secara personal. Jadi kalau kalian lagi ada diposisi dipojokkan karna kalian memilih untuk tetap sama pasangan kalian, kalian pasti tau dong apa yang terbaik buat diri kalian. Kecuali ni pasangan kalian tersangka mutilasi, pembunuhan, bandar narkoba atau hal hal berat lainnya ya itu wajar kalau kalian emang harus mendengarkan. Tapi kalau pasangan kalian di cap cerewet, atau hal hal kecil, kalau kalian mau bertahan ya bertahan.
Teman yang baik itu pasti bisa mengerti kita, ngga akan dia memaksakan apa yang dia mau, toh yang jalani kita bukan mereka.
Dulu, aku pernah punya sahabat yang pacaran sama seseorang yang emang kami kurang suka. Kurang sukanya karena sahabat aku sering dibanding-bandingin sama mantannyalah, di suruh sama persis sama mantannya, pokoknya sahabat aku itu emang dinomer dua kan, memang ngga ternilai dibuatnya (kalau gini kan wajar dong kami sebagai temannya marah). Tapi sedekat apapun aku sama dia sampai tidur bahkan mandi juga kadang bareng ya gitulah saking dekatnya, aku ngga memaksakan keinginan aku supaya dia lepas dari si pacarnya tadi. Meskipun hampir tiap malam dia tidur larut, aku juga jadi begadang karena dengerin cerita dia yang itu-itu aja, nasehatin dia sampai capek dan bosaaaaan banget. Tapi aku ngga pernah memaksakan untuk dia memutuskan hub itu. Ya gimana yaa, hati orang ya ngga bisa dipaksa. Aku mah apa atuh, status aku sahabat tapi kan tetap aja aku-bukan-darah-daging dia a.k.a aku bukan keluarganya, bukan mak bapaknya.
Jadi kalau kalian diposisi ngga suka sama pasangan kalian ya udah, kalian ngga boleh maksain kehendak kalian. Kalau dia cerita yaudah didengar, kalau ngga ya ngga usah terlalu ikut campur. Kalian juga jangan menciptakan image jelek tentang sipasangan sahabat atau teman kalian itu, apasih hak kalian buat menjelekkan? emang pasangan kalian itu seperfect itu ya sampai kalian menjelek kan sedemikiannya. Periksa lagi hatinya mungkin ada yang salah. Mulut itu manis, kalimat itu juga doa, nanti berbalik ke diri sendiri gimana?
Buat kalian yang sedang merasakan gondok karna sahabat ngga ngedukung, caiyooooo! Semangat! Aku yakin kalian pasti tau apa yang terbaik buat diri kalian. Ngga selamanya teman itu baik, yang tau gimana caranya bahagia hanya diri kita. HANYA DIRI KITA.
SEMANGAT GUYS...
Komentar
Posting Komentar